Standar Pengkabelan dan Pengujiannya

A.   Standar Pengkabelan EIA 586

Maksud dari arti EIA/TIA adalah merupakan standarisasi internasional stuktur kabel untuk telekomunikasi. Kabel yang paling sering kita temui adalah jenis UTP, SFTP.
Banyak yang menganggap EIA/TIA hanyalah standart untuk kabel jenis ethernet padahal EIA/TIA lebih global untuk telekomunikasi termasuk transfer voice suara (PABX).

                                                 

1. EIA/TIA-568A & EIA/TIA-568B merupakan standar internasional pengkabelan dengan jack RJ-45 dan kabel UTP/STP kategori 3, 5, dan 6 (4 twisted pair) yang digunakan dalam teknologi ethernet dan PABX. Dua standar (A & B) digunakan untuk crossover cable. Ujung satu dengan standar A, dan ujung lainnya dengan standar B.

 2. Urutan dengan standar EIA/TIA-568A (putih hijau, hijau, putih orange, biru, putih biru, orange, putih coklat, coklat) dan EIA/TIA-568B (putih orange, orange, putih hijau, biru, putih biru, hijau, putih coklat, coklat) biasa digunakan untuk interkoneksi antar hardware maupun antar jaringan. Penggunaan susunan yang lain diperbolehkan, namun harus memenuhi kriteria pada no. 3 dan seterusnya.

3. Pin 1 & 2, dalam ethernet digunakan sebagai Tx. Untuk menghindari interferensi, maka harus dijadikan 1 pair (biasanya putih orange – orange atau putih hijau – hijau) untuk memenuhi kebutuhan elektris dalam protokol high-speed-LAN.

 4. Pin 3 & 6, dalam ethernet digunakan sebagai Rx. Untuk menghindari interferensi, maka harus dijadikan 1 pair (biasanya putih orange – orange atau putih hijau – hijau) untuk memenuhi kebutuhan elektris dalam protokol high-speed-LAN.

 5. Pin 4 & 5 (dalam wikipedia disebut sebagai “the central two pins”) digunakan untuk membawa sinyal telepon (internet bukan hanya ethernet) atau sinyal suara dalam standar telekomunikasi. Bahkan RJ-11 bisa dimasukkan ke port RJ-45. Untuk keperluan ini, sudah seharusnya jadi 1 pair di tengah (biasanya biru – biru putih)

 6. Pin 7 & 8, biasanya digunakan untuk teknologi Power over Ethernet (PoE), yaitu untuk meningkatkan power pada perangkat VOIP, wireless LAN access point, webcam, ethernet hub, komputer, dan perangkat lain yang tidak memungkinkan untuk memberikan suplai power secara terpisah. Dalam hal ini tentunya pin 7 & 8 harus merupakan 1 pair (biasanya putih coklat – coklat).
Jadi kesimpulannya, susunan warna lain diperbolehkan, asal tiap pair tetap dibedakan penempatan berdasarkan fungsinya agar mendukung penggunaan hardware selain PC dalam jaringan.


568B
568B merupakan urutan urutan kabel twisted pair, dalam hal ini kabel UTP atau SFTP.
Urutan kabel 568B adalah
  1. putih-orange,
  2. orange,
  3. putih-hijau,
  4. biru,
  5. putih-biru,
  6. hijau,
  7. putih-coklat,
  8. coklat
Sedangkan untuk urutan 568A adalah :

1.      Putih hijau
2.      hijau
3.      putih orange
4.      biru
5.      putih biru
6.      orange
7.      putih coklat
8.      coklat


B.   Pengujian Kabel Pada Jaringan

Hal pasti dan harus dilakukan sebelum memulai pemakaian jaringan kabel yaitu pengujian terhadap kabel. Ketika kita terhubung dengan jaringan pastinya kita akan berpikir bagaimana cara kita memastikan jaringan sudah terhubungan dengan jaringan yang lain. Biasanya ada 2 cara umum untuk mengujinya yaitu dengan cara hadware dan software.

Secara Hardware :
  • Teslah kabel jaringan dengan tester, apabila warna-warnanya aktif dan berturut-turut maka kabel jaringan oke...
  • Perhatikan lampu indikator NIC nya. kalau warna hijau maka jaringan sudah oke.
  • Perhatikan lampu indikator di hub atau switch apabila menyala maka jaringan sudah jalan.

                                


Secara software :
  • Secara cepat, bias kita tekan tombol windows + R untuk langsung membuka search pane.
  • Ketikan command prompt/cmd pada kolom search
  • Kemudian ping ip address computer lain atau ping google.com. Jika mendapat reply berarti jaringan sudah bias digunakan.
         

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hope And Purpose of This Blog